7 Manfaat Game

Game identik dengan sesuatu yang buruk. Namun,hal ini ditentang oleh dr. Irzan Nurman yang mengatakan bahwa ngegame itu
menyehatkan, bahkan tak jarang game
dipakai untuk terapi pasien.

Dalam sesi talk show, dr. Irzan Nurman mengatakan bahwa jika kita bermain game 5 kali seminggu,asalkan tidak berlebihan,maka aktivitas itu akan membuat kita lebih sehat.
"Bila kita terpatok pada statement'Game itu Negatif', maka kita tidak akan maju-maju," ujar Irzan.
Dikatakan lebih lanjut oleh beliau bahwa sekolah-sekolah dasar di luar negeri sudah banyak yang memasukkan permainan dalam kurikulumnya karena memang game itu membawa banyak manfaat.

Berikut lebih lanjut 7 manfaat ngegame yang disampaikan oleh dr Irzan Nurmana dalam acara Indonesia Bermain :
1. Empati
Game bisa mengembangkan empati pada diri seseorang karena saat ngegaMe ia biasanya involve dengan karakter-karakter yang ada dalam game tersebut.

2. Post-traumatic
Game bisa mengubah mood seseorang dan bisa membantu melupakan traumatik pada pasien meskipun hal ini tidak permanen.

3. Cara belajar baru
Belajar tidak harus serius, dengan gamepun seseorang bisa mempelajari banyak hal. Ini pun didukung dengan banyaknya game yang melatih otak.

4.Manajemen penglihatan
Gamer dilaporkan tidak akan mengalami masalah penglihatan meski ia doyan nge-game, justru manajemen penglihatan mereka lebih bagus.

5. Resep untuk nyeri
Game bisa membantu seseorang yang sedang menderita nyeri karena saat ngegame fokus seseorang teralihkan di permainan yang sedang ia lakukan.

6. Berimajinasi lebih baik
Dikatakan oleh dr. Irzan, imajinasi seseorang akan lebih baik bila ia sering ngegame.

7. Koordinasi tangan dan mata
Gamer memiliki koordinasi tangan dan mata yang lebih baik karena ia sudah terlatih saat melakukan permainan.

Sesi talk show yang diisi oleh dr. Irzan Nurman adalah salah satu rangkain dalam acara Indonesia Bermain yang digelar di Sabuga, Bandung.

Source detikcom

Mitos Seputar Harddisk

Sebagai media penyimpanan utama dalam PC, harddisk memiliki peran yang penting pada PC. Cukup sering kita mendengar mitos dan pantangan yang sebaiknya tidak dilakukan.
Beberapa di antaranya memang benar, ada juga yang sekadar mitos. Daripada sekadar menebak-nebak mana yang benar dan mana yang hanya pernyataan yang tidak rasional, ada baiknya menyimak pembahasan kali ini.

Harddisk drive, sering disingkat HDD, juga dikenal dengan sebutan hard drive atau lebih singkat dengan harddisk saja.Untuk sementara kebanyakan PC masih menggunakan storage device menggunakan plat dengan permukaan magnetik untuk menyimpan data.
Cukup banyak pertanyaanpertanyaan di penggunanya. Bahkan beberapa pengguna power user pun masih memiliki beberapa pertanyaan yang masih mengganjal. Pembahasan kali ini lebih menitikberatkan mitos-mitos seputar harddisk
Pertanyaan- pertanyaan ini masih sering dipertanyakan bahkan pada diskusi web forum untuk topik spesifik khusus hardware dan harddisk.
kesempatan kali ini kami coba merangkumnya dalam artikel kali ini. Mana yang benar dan mana yang keliru dari beragam mitos yang beredar tentang harddisk? Berikut sebagian besar di antaranya, yang kami bagi dalam beberapa kategori utama.

  • Proses Defragment dan Harddisk


  • Selama ini kami menganjurkan pengguna operating system Windows,untuk melakukan defragmenting secara berkala. Saat melakukan proses ini,selain terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama (antara lain tergantung tingkat ter-defragment-nya dan freespace pada harddisk), dengan beban kerja harddisk (dan sistem) yang cukup tinggi, terkadang menimbulkan kekhawatiran, apakah proses defragment akan memperpendek umur harddisk?

    Melakukan Defragmenting Harddisk
    Memperpendek Umur Harddisk
    Proses defragmenting memang dianjurkan secara berkala. Ada kekhawatiran melakukan proses defragment akan meningkatkan risiko kerusakan harddisk. Terutama akibat meningkatnya beban kerja head actuator.
    Pernyataan tersebut ada benarnya. Proses defragment harddisk memang akan membebani, terutama proses seeking yang berlangsung, untuk mengatur urutan data pada harddisk.
    Sisi positifnya baru akan dirasakan setelah proses defragment. Dengan data yang lebih teratur setelah proses defragment membuat harddisk mengalami penurunan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk seeking data.
    Selain peningkatan kinerja yang akan didapatkan oleh penggunanya.
    Jadi,memang benar proses defragmenting sedikit banyak membebani beban kerja harddisk selama proses defrag. Namun dengan keuntungan setelah proses defrag, yang biasanya akan berlangsung dalam jangka waktu yang lebih lama dibandingkan lama proses defrag. Menurut kami, proses defrag tetap masih kami anjurkan untuk dilakukan secara berkala.

  • Proses Format dan Harddisk


  • Cukup banyak anggapan yang menghubungkan proses format harddisk dengan kelangsungan hidup
    harddisk. Beberapa di antaranya saling kontradiksi satu sama lain.

    Melakukan Format Harddisk Memperpendek Umur Harddisk
    Memformat harddisk dipercaya dapat memperpendek umur harddisk.
    Hal ini sama sekali tidak benar. Memformat harddisk bukan merupakan aktivitas dengan beban kerja terberat yang ditangani harddisk. Bahkan beban kerja harddisk dalam proses format harddisk, masih jauh lebih ringan, dibandingkan saat operating system Windows mulai mengakses virtual memory.
    Beberapa pembenaran logis untuk mitos ini dengan pernyataan bahwa pergerakan head dalam proses formatting lebih aktif dan rumit dibanding proses nonformat.
    Malah sebaliknya, pada kenyataannya proses format melakukan pergerakan secara berurut, dari sector 500, 501, dan seterusnya. Bahkan, dikarenakan head read/write harddisk sama sekali tidak bersentuhan dengan platter secara fisik, jadi tidak ada gesekan tambahan sama sekali.
    Bahkan perbandingan ekstremnya, memformat setiap hari bahkan setiap jam sekalipun tidak membuat harddisk Anda cepat rusak. Atau setidaknya tidak akan lebih cepat rusak dibandingkan pemakaian normal sehari-hari.

  • Bad Sector Timbul atau Bertambah


  • Setelah Proses Format
    Ada yang berpendapat, bad sector pada harddisk dapat semakin bertambah setelah dilakukan proses format.Kenyataannya, bad sector pada harddisk akan bertambah, tergantung pada jenis kerusakan yang menyebabkannya. Jika bad sector pada harddisk disebabkan karena kerusakan fisik, baik pada head maupun pada platter, maka bad sector dipastikan akan terus bertambah. Baik tanpa ataupun dengan proses format, bahkan sebetulnya tidak ada sama sekali hubungannya dengan proses format. Proses apapun yang masih dilakukan pada harddisk yang sudah "cedera" ini, tentu akan menambah bad sector.
    Satu-satunya alasan yang masuk akal untuk mitos ini adalah, setelah proses format selesai, akan menampilkan report hasil format. Salah satunya adalah jumlah bad sector. Dan jika dibandingkan dengan proses format sebelumnya, akan terlihat penambahan jumlah bad sector. Jadi yang lebih tepat, proses format akan mengeluarkan report status harddisk, termasuk bad sector; dan tidak secara spesifik yang menyebabkan bertambahnya bad sector.

    Menghilangkan Bad Sector dengan Proses Format
    Ini kebalikan dari pendapat sebelumnya.Ada yang berpendapat, bad sector akandapat diperbaiki, dengan melakukan format harddisk. Bad sector sebenarnya adalah sector pada harddisk yang tidak dapat digunakan dengan sempurna, baik untuk proses read maupun write. Untuk logical bad sector, memang benar dapat diperbaiki dengan proses format, ataupun utility lain yang memang khusus dapat memperbaiki logical bad sector ini. Logical bad sector terjadi biasanya dikarenakan kesalahan proses read/write oleh sebuah aplikasi. Lain halnya jika bukan berupa logical bad sector. Katakanlah bad sector secara fisik, dikarenakan kerusakan partial pada platter harddsik atau sering disebut sebagai physical bad sector.
    Physical bad sector tidak akan dapat diperbaiki baik dengan software utility khusus, apalagi sekadar melakukan proses format. Kecuali untuk harddisk tipe tertentu yang dilengkapi dengan spare sector.
    Proses format akan menandai bad sector, dan menggantinya dengan spare sector, jika memang tersedia dan masih tersedia pada harddisk. Physical bad sectordapat menjadi salah satu pertanda awal kerusakan pada harddisk.
    Bisa terjadi akibat head bersentuhan fisik dengan platter, mengakibatkan munculnya serpihan platter ataupun bagian dari head. Meskipun serpihan ini amat sangat kecil, untuk harddisk yang vacum, dengan ruang yang minim dan platter yang berputar, ini akan sangat mengganggu.
    Serpihan kecil ini akan terus terbawa oleh putaran platter dan bisa saja mengganggu keseimbangannya saat berputar, dan sangat mungkin bertabrakan dengan bagian harddisk yang lain. Namun, sekiranya harddisk Anda memang menyediakan spare sector tersebut, bukan berarti harddisk dalam keadaan prima seperti sedia kala.

    Pada kebanyakan kasus bad sector yang diganti dengan spare sector memiliki track yang berbeda. Tergantung pada perpindahan untuk selisih perbedaan track, hal ini akan menambah waktu seek yang diperlukan head actuator saat membaca data. Jadi, selain ada baiknya untuk memperhatikan report SMART dari harddisk, maka keberadaan bad sector dapat dijadikan pertanda awal untuk memensiunkan harddisk lama.
    Apalagi jika harddisk yang dimaksud digunakan untuk menyimpan data kritikal. Pada beberapa kasus memang bisa saja harddisk masih berumur panjang, meskipun sudah memperlihatkan pertanda tersebut dalam kurun waktu katakanlah tahun.
    Namun jika data yang tersimpan benar-benar penting, mempertimbangkan risiko yang ada, sebaiknya hal tersebut tidak dilakukan. Tidak perlu menunggu sampai harddisk benar-benar tidak dapat diakses.

  • Proses Format Berkala Dapat Meningkatkan Kinerja Harddisk


  • Benarkah harddisk perlu diformat secara berkala untuk meningkatkan kinerja harddisk??
    Mungkin Anda pernah mendengar tentang hal ini, terutama untuk harddisk yang terinstal operating system. Untuk hal ini, sama sekali tidak ada logika yang dapat membenarkannya. Format harddisk secara sama sekali tidak berhubungan dengan meningkatnya kinerja harddisk. Sekalipun berdasarkan pengalaman, Anda merasakan peningkatan kinerja harddisk seusai diformat setelah digunakan sebelumnya selama katakanlah dua tahun.

    Hal ini bukanlah hasil yang didapat dari sekedar melakukan proses format. Selama dua tahun digunakan, beragam data sudah masuk dan keluar pada harddisk tersebut. Tergantung pada ukuran kapasitas harddisk, ukuran file dan variabel lain; ini sedikit banyak mempengaruhi susunan data pada harddisk. Terdefragmentasinya data pada harddisk membuat kinerja harddisk semakin lambat. Dengan melakukan format, harddisk kembali kosong, dan file-file yang baru dimasukkan tidak terdefragmentasi dibanding pada kondisi harddisk sebelumnya. Jadi, untuk hal usaha meningkatkan kinerja harddisk, akan lebih praktis untuk sekadar melakukan defrag daripada harus memindahkan file ke tempat penyimpanan sementara untuk melakukan proses format.

  • Harddisk dan Catuan Listrik


  • Memastikan PC mendapatkan pasokan daya yang stabil dan terbebas dari gangguan lonjakan (surge) selalu kami sarankan, untuk mendapatkan kinerja yang maksimal dan stabil. Hal ini juga penting untuk harddisk. Beberapa mitos di antaranya memang benar dapat merusak harddisk. Selengkapnya dapat dilihat pada uraian berikut.

    Harddisk dan PSU
    Turunnya tegangan dari catuan daya ataupun ketidakstabilan catuan daya adalah salah satu yang menyebabkan bad sector pada harddisk. Terutama power supply yang tidak memiliki daya output yang memadai. Jika pernyataan spesifik seperti ini, yaitu menimbulkan bad sector pada harddisk, maka mitos ini sama sekali tidak benar.
    Untuk harddisk, head actuator sama sekali tidak bersentuhan secara fisik dengan platter harddisk, dalam keadaan operasional normal. Bahkan sekalipun harddisk akan kehilangan catuan daya, tidak akan merusak platter maupun head actuator, dan tidak menimbulkan bad sector. Yang perlu diperhatikan adalah, meskipun catuan daya yang tidak stabil tidak akan secara spesifik menjadi penyebab timbulnya bad sec-tor, namun masih ada risiko lainnya.

    Gangguan catuan daya dapat merusak circuit board juga merusak motor pemutar spindle pada harddisk. Dua bagian harddisk ini lah yang lebih tepatnya akan mengalami dampak negatif dari ketidakstabilan listrik ataupun buruknya kualitas keluaran listrik dari power supply.
    Bahkan pada kondisi ekstrem terburuk, malfunction pada power supply yang kurang berkualitas dapat secara instan mematikan harddisk dan tidak bisa berfungsi sama sekali.
    Katakanlah ketika terjadi lonjakan listrik (surge) tanpa dapat difi lter oleh power supply.

    Putaran Harddisk dan Catuan Daya
    Masih seputar harddisk dan catuan daya listrik, namun sedikit lebih spesifik. Mungkin juga terjadi hanya sebatas putaran harddisk menjadi tidak stabil. Terdengar bunyi percepatan perputaran harddisk (spin-up), namun harddisk tidak mendapat catuan daya yang memadai, dan gagal melakukan spin-up dengan sempurna. Spin-down terjadi bukan karena perintah harddisk, tapi lebih dikarenakan catuan daya yang tidak memadai.

    Gejalanya adalah spin-up dan spin-down dalam jeda waktu atau pola tertentu, tanpa aktivitas pada operating system, atau bahkan terjadi saat PC baru melakukan proses boot.
    Sebenarnya dalam kondisi normal, proses spin-up dan spin-down hanya akan dilakukan harddisk saat melakukan proses kalibrasi ulang. Salah satu penyebab kalibrasi ulang adalah ketika terjadi perubahan temperatur, yang menyebabkan ukuran data dan posisi data pada harddisk juga akan berubah. Penyebab kalibrasi yang lain adalah ketika data pada platter tidak dapat terbaca dengan sempurna.
    Hal yang serupa juga terjadi pada optical disc drive, dengan suara kebisingan yang lebih terdengar. Jika hal ini dirasakan sering terjadi pada harddisk Anda, ini termasuk salah satu pertanda awal harddisk tidak dalam keadaan prima.

    Aliran Listrik dan Harddisk
    Tiba-tiba listrik padam mendadak, tanpa UPS maka PC desktop akan tidak berdaya dan serta merta langsung ikut mati.

    Beberapa berpendapat listrik yang mati mendadak, atau dalam hal ini jika PC dimatikan secara paksa (mencabut kabel power, mematikan switch power pada PSU) dapat menyebabkan timbulnya bad sector pada harddisk. Saran ini benar untuk harddisk zaman dulu sekali. Ketika head harddisk masih disarankan untuk diposisikan dalam kondisi park saat PC dimatikan.
    Tetapi tidak untuk harddisk terkini, produksi pada kurun waktu dekade ini. Head actuator pada harddisk terkini digerakan dengan voice coil actuaor. Secara otomatis, head actuator akan secara otomatis memposisikan diri seketika ke posisi aman jika catuan daya ke harddisk terputus. Jadi untuk harddisk dengan voice coil actuator, risiko untuk hal ini sangat minim. Berbeda dengan harddisk zaman dulu yang masih digerakkan dengan stepper motor yang masih tergantung pada fungsi mekanis.
    Catuan daya ke harddisk yang terputus secara mendadak dapat saja membuat head terhenti di posisi yang tidak aman. Itu sebabnya harddisk terdahulu diposisikan dalam kondisi park.

  • Perputaran Platter Harddisk


  • Platter harddisk hanya akan berputar (spin up) pada saat proses read atau write data, dan akan melakukan spin-down saat idle. Pendapat ini tidak sepenuhnya tepat. Harddisk tetap berputar meskipun dalam keadaan idle.
    Kecuali penggunanya mengaktifkan set spindown time untuk waktu idle harddisk (atau pada Windows power management disebut turn off harddisk). Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah lebih baik untuk mengaktifkan spin down ini? Jawabannya adalah tidak,,terutama untuk yang membutuhkan kinerja tercepat. Biasanya hardisk melakukan spin-up saat boot PC.

    Proses spin-up ini membutuhkan waktu dan relative membuat komponen dalam harddisk banyak beraktivitas. Setelah spin-up, praktis harddisk hanya perlu mempertahankan kecepatan putar platter. Jika harddisk sudah melakukan spin-down, akan memerlukan waktu lagi untuk mempersiapkan harddisk agar siap menerima data. Harddisk perlu melakukan spin-up kembali, dan mencapai kecepatan putar optimal, sebelum siap melakukan proses read/write. Maka dari itu, jika menginginkan kinerja tercepat dari harddisk kami menyarankan untuk tidak mengaktifkan spin-down.
    Namun, mengaktifkan spin- down juga memiliki keuntungan tersendiri. Harddisk akan mengurangi konsumsi dayanya, ini juga akan memberikan dampak positif dari penurunan panas yang dihasilkan saat beroperasi. Dan sedikit banyak dapat mempengaruhi daya tahan harddisk itu sendiri. Jadi sekiranya Anda menginginkan kedua hal tersebut, perhatikan gaya penggunaan PC, dan tentukan waktu jeda untuk spin-down yang ideal.

  • Posisi Harddisk


  • Jenis PC case yang beragam terkadang juga memberikan konsekuensi peletakan harddisk yang beragam. Ada yang menyediakan tempat untuk harddisk secara horizontal, ada yang hanya menyediakan letak harddisk secara vertikal. Harddisk Posisi Horizontal Ada yang berpendapat, menempatkan harddisk secara vertikal untuk penggunaan dalam jangka waktu lama akan merusak harddisk. Sangat disarankan harddisk digunakan dalam kondisi horizontal. Pendapat tersebut sama sekali tidak benar. Harddisk terkini dapat dioperasikan, baik dalam posisi horizontal, vertikal, bahkan terbalik sekalipun.
    Dan sama sekali tidak akan mempengaruhi umur harddisk. Yang jangan dilakukan adalah hal ini, jika lubang breathing hole harddisk tidak mendapatkan akses pertukaran udara yang memadai. Dalam posisi apapun, iniakan memperpendek umur harddisk.

    Source PcMedia
    Semoga Bermanfaat.... :)

    Advanced SystemCare Free

    Advanced SystemCare FreeSalah-satu software yang dapat di percaya untuk menjaga kinerja komputer kita,
    " Advanced SystemCare" kini terlah dirilis versi 4. Di versi 4 ini tidak hanya penampilannya saja yang dikemas lebih menarik, tetapi performa yang lebih di tingkatkan lagi, agar lebih baik lagi dalam menjaga komputer kita.
    Dengan antarmuka yang sederhana dan menarik, software ini sangat mudah di gunakan..
    Sebagai alternatif software sejenis yang berbayar,
    Advanced SystemCare tidak kalah dari software berbayar, fiktur-fiktur yang diberikan cukup lengkap untuk menjaga performa komputer kita,

    Anda dapat mendapatkan software ini langsung dari vendornya IObit, atau klik link yang saya berikan di bawah ini..

    OS : Windows 2000/XP/VISTA/7
    License : Freeware
    Download : Advanced SystemCare 4
    Alternatif : Advanced SystemCare 4

    EAH Still Looks Too Cheap At This Juncture

    In my Sept 14 posting, I blogged EAH as one of my picks under the heading -  Shopping List:


    " .... 3) EAH - I spoke to management and they are well on track to doubling their net profits this year. The DDSB acquisition is a big plus. Up to RM0.32 is OK.."
    Image Detail

    I also came across this blog -alphachart.blopspot with the following .....EAH...Another Selective Buy

     |
    EAH is the other stock that I bought into due to its low risk technical reading. It falls within the group of potential stock in penny stocks which would see selective action in this market.
    All in all, CCM and EAH still represent "finger food" trades and defensive play for Reflexivity portfolio with a relatively low equity exposure of ~12%.


    Continue to watch the market closely, the next pivot point will prove utmost important whether my big picture bear outlook is confirmed (80% chance) or disproved (20% chance). 
    2 Comments:


    alwayswin111 said...
    Hi alpha chart What is your target for Eah?
    OCTOBER 20, 2011 11:40 PM
    Alpha Chart said...
    Hi, I see an easy 20-30% return.
    Image Detail As things stand now, I must say that I do agree with Alphachart comment of an easy 20-30% return. 
    In fact I believe EAH short term trading range to be in the 38c-43c trading range, and should eventually move to 44-49c range in the longer run. Here's why..
    I spoke to management recently and they indicated that EAH have secured a rather healthy order book of approximately RM42 million, which is very impressive for a smallish  ICT business solutions provider. The order book should last them for at least the next two (2) financial years.
    EAH is also one of the few recently listed ACE counters whereby it is still trading above its IPO price.
    Despite recent turbulent markets globally, EAH shareholders who subscribed to the shares during the IPO should still be a happy lot especially when their investment is trading approximately 20% premium to their investment of RM0.25 during the EAH IPO. In terms of financials, for the latest FYE 2010 and the latest quarter ended 30 June 2011, EAH recorded revenues of RM20.7 million and RM14.8 million and profit before taxes of RM4.1 million and RM3.1 million respectively. The table below further illustrates the historical financial performance of EAH:-

    FYE 2008*
    FYE 2009*
    FYE 2010
    1H 30 June 2011





    Revenue (RM'000)
    8,289
    13,892
    20,711
    14,805





    Profit before tax (RM'000)
    2,020
    3,677
    4,053
    3,096





    Profit after tax (RM'000)
    1,944
    3,641
    4,081
    3,095





    Shareholders' funds (RM'000)
    4,194
    9,735
    23,434
    26,529





    No. of shares ('000)
    155,001^
    155,001^
    155,001
    155,001





    Earnings per share ("EPS") (sen)
    1.25
    2.35
    3.35
    2.00





    Net assets per share (RM)
    0.03
    0.06
    0.15
    0.17





    Borrowings (RM'000)
    -
    -
    636
    597





    Gearing ratio (times)
    -
    -
    0.03
    0.02





    Return on equity (%)
    46.4
    37.4
    17.4
    11.7





    Notes:-
    *  Based on proforma figures as the group had only been in existence in February 2010 while EAH was listed on 20 July 2010.
    ^  Assuming the number of shares in issue after the listing of EAH, for comparison purposes. The issued and paid up share capital of EAH has increased to 203.45 million upon completion of the acquisition of DDSB Sdn Bhd in July 2011. Image Detail
    As depicted in the table above, the financial performance of the group has been improving on a year on year basis and the revenue and profit before taxes has recorded annual CAGR of 35.7% and 26.1% respectively for the past three years. The group further has negligible borrowings / gearing. The EPS of the Company based on its latest audited accounts for the FYE 2010 and the annualised EPS for the FYE 2011 (based upon its latest quarterly results for the six months ended 30 June 2011) stood at 3.35 sen and 3.99 sen respectively. The Company’s order book inclusive of DDSB currently stands at RM42 million and the group has tendered for numerous projects with various government bodies and GLCs, estimated to be worth around RM100 million in total, which the Company is confident of at least winning a few.  Besides, EAH had recently, in the month of July 2011, completed the acquisition of 51% equity interest in DDSB Sdn Bhd (“DDSB”) for a total purchase consideration of RM19.4 million which was satisfied through the issuance of new EAH shares of RM 0.10 each at an issue price of RM 0.40 per EAH share. DDSB is principally engaged in information technology, consultancy services and software development. The acquisition of DDSB is pegged at approximately 5.63 times the cumulative profit guarantee provided by vendors of DDSB of RM13.5 mil for the FYE 2011 and 2012 (the portion attributable to EAH is RM6.8 mil / on a yearly basis the profit attributable to EAH based upon its 51% shareholding in DDSB amounts to RM3.4 million per annum).   The acquisition of DDSB is also expected to be earnings accretive. The acquisition of DDSB has enabled EAH to diversify its earning base further and add value to its existing business operation. He added that with the addition of DDSB in the group, EAH is confident of the group’s continuous growth, building a strong market position with a sustainable business model. The order book of DDSB currently stands at RM24m In my view, the Company should acquire the remaining 49% of DDSB, its a no brainer with DDSB's healthy order book, the profit guarantee of RM13.5m should be easily met. Assuming EAH buys the balance of DDSB in 2012, we can expect EAH's total earnings in 2012, say EAH hit RM7m PAT, and DDSB attains it profit guarantee of another RM7m, to be at least above RM13m, which would be really impressive for an ACE company.    Moreover, I like EAH's rather shrewd and prudent acquisition criteria - Mohd Sobri also added that EAH is constantly scouting the market for more acquisitions, companies with strong earnings and profits after tax. The CEO added, “We will only acquire companies who add value to our group's overall business and are PE accretive, and will preferably pay for such acquisition with the issuance of new shares. Our selection criteria of the type of companies we acquire are very stringent and prudent”.   Image Detail
    Who is to say that the Company wont find another buy such as DDSB around the corner soon. If they finds another DDSB, their earnings should soar, and most likely would its shareprice. I do see a  gem in the making in EAH. Oh, btw, EAH also made the latest Forbes Best 1000 Companies in Asia Under $1 Billion.


    NOTE: The above opinion is not an invitation to buy or sell. It serves as a blogging activity of my investing thoughts and ideas, this does not represent an investment advisory service as I charge no subscription or management fees. The content on this site is provided as general information only and should not be taken as investment advice. All site content, shall not be construed as a recommendation to buy or sell any security or financial instrument. The ideas expressed are solely the opinions of the author. Any action that you take as a result of information, analysis, or commentary on this site is ultimately your responsibility. Consult your investment adviser before making any investment decisions.
    Image Detail

    How To Fix This Major Thing (Important Posting)

    Many observers seem to think that the spate of management buyouts, General Offers, privatisations of listed companies is a good thing. Of course this is a very bad thing. If it was infrequent, then we can say it may be positive. The rate at which it has been happening means that investors are not according the "right valuation" for these counters.


    If you still think this is not a problem, then you must be aligned with BN. The main troubling aspects which led to this: corporate transparency (or lack of); too many injudicious RPTs; trampling over minority interests (too many to mention); institutionalised corruption and leakages; and mismanagement of resources and GLCs. All that are important contributors, but none is as significant as the crowding out effects by local funds holding way too much stocks.


    If you can track the amount of shares held by the big boys, namely EPF, PNB, etc... over the last 10 years, in particular over the last 5 years, you'd have a very good idea what has been happening. This crowding out effect causes foreign institutional investors to continue to avoid or reweight their exposure to the detriment of Malaysian listed counters. They feel that the index is overly "controlled", susceptible to "manipulation", and a dire lack of free float.


    The more the local funds control, the easier it is to push through sweetheart-deals, which is not palatable to most investors. Even local private investors have been feeling the same way. Ask anyone you know, they are mostly holding A LOT LESS STOCKS NOW compared to 3 years or 5 years ago. The disillusionment is palpable.


    EPF and PNB can say that they have way too much funds inflow and just have to keep upping their stakes. You and I know the dangers of that. Every year they could actually trade some of their shares higher by 5%-10%, close it higher and pay out dividends - although it is not as sinister as it sounds, this resembles a Ponzi scheme. Till it it gets to a stage where it is so easy to move the shares 5%-10% every year and the dividends keeps everybody's mouth shut. Who is there to whack the shares down if the fundamentals don't really match up?


    We must have a roadmap to reduce all local fund holdings to less than 20% as they are not in it to "control or run companies" (hello, PNB, what are you doing with SP Setia???). All listed GLCs should have the government holding no more than 35%, why the need to hold more???


    We also need EPF to energise their rules for allowing individuals to do their own investing, this will reduce the burden every year for EPF. Right now, the scheme is good, allowing individuals to invest in "qualified funds on their own". However, something must be done to the stupidly high 3% fee to do so. A more reasonable rate should be just 1%.  Do you know that most of these type of funds in the US charges less than 0.5%, some are even entry free as they have yearly management fee. The second part is to make all the "qualified funds" to charge no more than 0.75% fees a year.


    So, there you have it, we will not know what hit us until one day all the "decent companies" are privatised, and we are left with GLCs and punting stocks. What a wonderful stock market we would have then!!!